Saturday, January 26, 2013

TAKUT KEHILANGAN

TAKUT KEHILANGAN Sahabat Hikmah... Seorang anak yang tengah dirawat di Rumah Sakit karena mengidap penyakit kelainan pada paru-parunya, bertanya kepada kedua orangtuanya. “Papa Mama lebih takut kehilangan aku atau sama yang menciptakan aku?” Kedua orangtuanya terkejut begitu mendengar pertanyaan anaknya, hingga akhirnya mereka mencoba memberikan jawaban. Meskipun akhirnya linangan air mata yang lebih dahulu membasahi wajah mereka. “Kami memang tidak ingin kehilangan kamu, tapi kami juga lebih takut kehilangan Allah yang telah menitipkan kamu.”
Si anak kemudian tersenyum bahagia setelah mendengar jawaban kedua orangtuanya...dan tak lama kemudian si anak meninggal dunia dengan senyum yang begitu indah, sungguh terlihat ketenangan yang menghiasi raut wajahnya. Di dalam segenggam hati manusia, pada dasarnya mereka masih menyimpan rasa takut kehilangan kepada orang-orang yang disayanginya. Namun saat sebuah pilihan diberikan dan harus segera mendapatkan jawaban, maka suara hati yang suci akan berusaha mengatakan kepada kita tentang hal yang sesungguhnya. Dan sesungguhnya keadaan seperti ini telah dijelaskan di dalam Al Qur’an. Tentang kisah perjalanan hidup dari Nabi Ibrahim, saat dimana Nabi Ibrahim diminta untuk mengorbankan rasa cintanya kepada anaknya yaitu Nabi Ismail. Dan sekaligus untuk mengetahui akan seberapa besar Nabi Ibrahim meletakkan rasa cintanya yang sesungguhnya kepada Allah. Seperti itulah cara Allah menguji kesetiaan hamba-Nya yang pernah berjanji dan bahkan seringkali mengungkapkan akan rasa cinta mereka kepada-Nya. Lalu bagaimana halnya dengan komitmen kita yang hampir setiap saat berjanji kepada Allah melalui serangkaian bacaan Iftitah dan kalimat Syahadat yang seringkali kita baca dalam hampir setiap sholat? Serangkaian kalimat yang syarat dengan janji antara seorang hamba dengan Sang Maha Penciptanya, namun seiring itu juga, janji tersebut mulai terlupakan atau mungkin hanya menjadi kalimat pelengkap di dalam sholat.